Buku Papua dan Kiri merupakan mini perpustakan untuk buku bentuk pdf dan Videografi mengenai buku-buku Papua dan Kiri. Dalam eksistensi membangun materialisme, dialektika dan Historis bagi rakyat Bangsa West Papua serta untuk gerakan-gerakan rakyat tertindas

Buku: Kibaran Sampari Gerakan Pembebasan OPM dan Perang Rahasia di Papua Barat

 

Buku Kibaran Sampari 
Gerakan Pembebasan OPM, dan Perang Rahasia di Papua Barat

Judul :Buku: Kibaran Sampari Gerakan Pembebasan OPM dan Perang Rahasia di Papua Barat

Penerbit :Pustaka Pelajar Yogyakarta 

Penulis :1. Robin Osborne

Bahasa :Indonesia

Link Download :Buku; Kibaran Sampari Gerakan Pembebasan OPM dan Perang Rahasia di Papua Barat

Pengantar Penerbit

SEPANJANG tahun 2000 sampai memasuki tahun 2001 gerakan  OPM di Papua kelihatan mulai aktif kembali. Hal itu terlihat dari banyaknya pemberitaan mengenai OPM di media lokal maupun nasional. Meskipun begitu image OPM sebagai gerombolan bersenjata di Papua tidak mengalami perubahan, alias tidak ada wacana baru yang disodorkan oleh berita mengenai OPM. Dari berbagai berita media itu OPM tetap saja diasosiasikan sebagai kekuatan gerombolan bersenjata yang suka menculik, menyerang pos tentara atau patroli polisi, menyerang perusahaan-perusahaan kayu unruk mendapatkan perbekalan. Lebih buruk lagi adalah hampir sebagian besar berita mengenai gejolak sosial di Papua selalu diasosiasikan sebagai bagian dari OPM. Akibatnya berbagai aktivitas rakyat Papua untuk menuntut keadilan dan perhatian yang lebih secara ekonomi politik dan sosial-bu~aya dinyatakan sebagai kehendak OPM dengan sendirinya menjadi separatis.

Secara garis besar bisa dikatakan bahwa berita mengenai OPM selalu negatif. Hal itu bisa terjadi oleh tiga sebab. Pertama, mungkin ketidakpahaman banyak reporter media mengenai Papua secara sosiologis dan historis sehingga berita yang clitulisnya lebih banyak mewartakan apa yang terjadi di permukaan saja, sehingga dasar dari riak di permukaan tak pernah disentuh. Sebab kedua, mungkin pemahaman itu ada namun ruang untuk mengungkapkannya terbatas akibat ketatnya pengawasan aparat keamanan atas hal-hal yang berbau OPM. Sebab ketiga adalah langkanya literatur mengenai Papua pada umumnya dan gerakan OPM pada khususnya dalam bahasa Indonesia. 

Bagaimana pengaruh dari berita yang kurang akurat adalah sikap yang cliambil oleh Presiden RI Abdurrahman Wahid, pada bulan Maret 2001 yang, memerintahkan pembubaran organisasi OPM itu sekaligus dengan sayap militernya. Perintah Abdurrahman Wahid ini tentu aneh karena pertama OPM tidak pemah menjacli organisasi politika terbuka dan resmi di Papua; oleh karena itu langkah pembubarannya juga tidak mungkin bisa dilakukan. Kedua, kehadiran OPM tidak ditentukan oleh pengakuan resmi dari pemerintah melainkan oleh anggota-anggota dan pendukungnya sendiri yang tersebar dalam berbagai wilayah dan kelompok dengan segala keanekaragamannya dan dengan berbagai motivasi pula. Dengan demikian, OPM bukanlah barang yang padu melainkan sebuah organ perjuangan yang cair. Dalam istilah George J. Aditjondro, OPM adalah kawah candradimuka bagi banyak kalangan dalam menggodok nasionalisme Papua sekaligus menjadi alat dari tentara untuk naik pangkat. 

Buku ini berisi mengenai pandangan, sikap dan motivasi serta seluruh seluk-beluk aktivitas OPM di Papua, baik dalam bertikai di antara sesama mereka maupun dalam menyusun strategi dalam menyiasati kejaran patroli pasukan Indonesia. Lebih jauh, buku ini membongkar bagaimana pertarungan antara OPM dan tentara Indonesia dalam. menguasai wilayah Papua. Meskipun pertarungan itu tidak seimbang namun perlawanan terus dilakukan oleh OPM dengan segala  kendala dan kekurangannya. Selain itu, buku ini juga menguraikan bagaimana akal bulus pasukan Indonesia untuk menggunakan OPM sebagai alat tawar-menawar dengan Jakarta, untuk menguasai wilyah demi mendapat kenaikan pangkat atau jatah ekonomi yang lebih luas. Persoalan serius lain yang dibahas lebih dalam adalah konsekuensi dari pertarungan itu, yaitu masalah perbatasan dengan PNG

Rezim militeris-korup Orba melarang edisi bahasa Inggris buku ini beredar di Indonesia di masa lalu. Tujuan dari pelarangan itu tentu agar rakyat Indonesia dan para intelektual Indonesia tidak miliki akses informasi yang cukup mengenai sepak terjang militer dan aparat pemerintah lainnya dalam menangani Papua. Dengan demikian OPM menjadi hantu yang ditakuti dan sekaligus dijauhi. Dengan hadirnya edisi bahasa Indonesia ini pemahaman mengenai OPM dan sepak terjang militer dan kebijakan Indonesia mengenai propinsi tertimur ini bisa dikoreksi.

EISAM dalam. menerbitkan buku ini tentu bukan dalam rangka membenarkan salah satu posisi melainkan untuk memberikan gambaran yang lain mengenai Papua selama ini. Dengan hadimya buku ini, ELSAM berharap adanya satu pemahaman baru mengenai permasalahan Papua. Sehingga, dari pemaham.an baru itu hadir langkah-langkah saling pengertian untuk mencari jalan keluar dan segala rahasia yang disembunyikan oleh pemerintah bisa disimak secara bersama.

Dengan demikian, segala gerak pembebasan dari penindasan yang kini terjadi di Papua tidak lagi dihadapi dengan perang rahasia oleh tentara Indonesia. Melainkan dengan pembicaraan-pembicaraan dalam negosiasi politik terbuka sehingga deretan korban tidak bertambah dan caci maki politik bisa dihentikan. Tentu itu adalah harapan. Sebuah harapan hanya akan berarti jika ada orang yang merawa tnya. Buku ini adalah usaha untuk merawat harapan itu. Oleh karena itu, penting buku ini dibaca oleh siapa pun, baik yang mengaku Papua maupun yang menyatakan dirinya Indonesia. Terutama bagi para pengambil kebijakan baik yang berada di Papua maupun di Jakarta. 

Selain itu, penerbitan buku ini juga bertujuan untuk menjawab kehendak umum yang kini mencuat di tanah Papua, yaitu usaha meluruskan sejarah. Satu usaha yang bertujuan mengungkap segala penderitaan masa lalu demi menyusun fondasi bagi masa depan. Karena dalam menuliskan dan memahami sejarah masa lalu itulah sebuah identitas bisa ditemukan padanannya dan setiap orang bisa belajar darinya. Dengan penerbitan buku ini, ELSAM berusaha untuk mendorong kehendak itu agar apa yang dirahasiakan di Papua bisa menjadi konsumsi orang banyak di mana pun ia berada. 

Selamat membaca.• 

Jakarta Agustus 2001 

Lembaga Studi dan Advokasi Masyarakat (ELSAM) 

My Link:

Web: https://bukupapuakiri.blogspot.com/

FB Page: https://www.facebook.com/bukupapuadankiri61

Youtube:https://www.youtube.com/channel/UC4BnGc1o9Xs3ed5DNnzkWxw

Post a Comment

[blogger]

MKRdezign

Contact Form

Name

Email *

Message *

Powered by Blogger.
Javascript DisablePlease Enable Javascript To See All Widget